Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap Belum Diketahui
Proses pemadaman terkendala oleh kerasnya tiupan angin, Selain itu proses pemadaman juga terhambat oleh bahan pendingin di dalam tangki yang belum terbakar, yang tidak mampu melindungi dari rembetan api. Pemadaman juga menghadapi kendala akibat pompa penyalur isi tangki atau alat untuk mengosongkan tangki ikut terbakar.
penyebab kebakaran kilang pertamina cilacap belum diketahui polisi dan pertamina sedang konsentrasi memadamkan api dan melokalisir warga sekitar kilang minyak
Polisi Belum Investigasi Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap Saat ini konsentrasi utama adalah melakukan upaya pemadaman dan melokalisir warga yang berada di sekitar kilang minyak tersebut. “Konsentrasi utama yaitu upaya-upaya pemadaman atau melokalisir, dan nanti pada tahap berikutnya kita akan masuk ke tahap penyidikan, keterkaitan itu tentu ada. Tapi kita belum melakukan (penyidikan),” ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Edward Aritonang di lokasi kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap, Jateng, Minggu 3 April 2011.
Petugas telah menginterogasi pihak-pihak yang diduga mengetahui awal mula terjadinya kilang pertamina terbakar. Menurut Edward, “Semuanya masih penuh konsentrasi pada pemadaman dan nanti kita akan melihat hal-hal yang mendukung, siapa yang bertugas, petugas terakhir, saksi pertama yang melihat dan sebagainya. Belum kita lakukan untuk pemeriksaan formal, tapi interogasi sudah dilakukan pada beberapa orang dalam pertamina mengenai penyebab kebakaran kilang pertamina cilacap belum diketahui“.
Hingga minggu pagi ini penyebab kebakaran kilang pertamina cilacap belum diketahui, kilang pertamina terbakar dan api sudah membakar 3 tangki dari 4 tangki yang ada di kilang 31. Saat ini pihak pertamina fokus melakukan pemadaman agar proses penyelidikan oleh tim Laboratorium Forensik bisa segera dilaksanakan, seperti yang dilakukan pada kilang Pertamina yang pernah kebakaran di Plumpang, Jakarta Utara.
Agar api tidak merambat ke tangki 32 T.104 Manajer Media Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan saat ini fokus ke pemadaman. Sedangkan untuk penyebab kebakaran Kilang Pertamina Cilacap belum diketahui akan diselidiki nanti setelah api padam.
“Mereka juga sudah membuat tirai foam kemarin. Dan juga sudah membuahkan hasil, temperatur tangki tetap stabil. Foam yang saat ini ada di sini sudah lebih dari cukup mudah-mudahan bisa berguna untuk memadamkan api. Bisa ditembakkan ke lokasi yang dibutuhkan,” jelas mantan presenter TV swasta ini.
Semoga api cepat padam dan segera terungkap penyebab kebakaran kilang pertamina cilacap belum diketahui
Angin kencang dan cuaca buruk menyulitkan penanganan kebakaran tangki minyak Pertamina UP IV Cilacap, Jawa Tengah. Api yang membakar tangki berisi high octane mogas component (HOMC) atau bahan pembantu pembuatan bahan bakar minyak (BBM) justru merambat ke kilang di sebelahnya.
"Kondisi angin yang cukup kencang membuat upaya pemadaman agak sulit sehingga tangki yang di sebelahnya T3103 mengalami kebakaran. Ini tidak bisa dihindari," kata Vice President Coorporate Communication Pertamina, M Harun, saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 5 Maret 2011.
Hingga saat ini, tambah dia, pihak Pertamina masih berupaya mengosongkan tangki. Harun berharap, malam nanti cuaca tak seganas siang dan sore ini. "Sehingga bisa efektif memadamkan api."
Saat ini, tambah Harun, pihaknya sedang mengupayakan evakuasi para pekerja dan warga di sekitar kilang minyak. "Bekerja sama dengan Pemda Cilacap. Sekarang kami masih melakukan evaluasi."
Soal pasokan BBM, masyarakat diminta tak panik. Sebab. dua tangki masih beroperasi. "Dua tangki yang masih beroperasi berisi 1,4 juta kiloliter premium dan secara keseluruhan kami punya cadangan 3,2 juta kiloliter. Jadi masih cukup, tidak terganggu, nggak usah khawatir."
Sebelumnya, terjadi ledakan tangki Naptha 31T2 pada pukul 04.30 WIB, Sabtu 2 April 2011. Sebagai gambaran, jarak antar tangki yang terbakar, sekitar 20-30 meter, dipisahkan tanggul.
Pertamina saat ini sedang mengupayakan penambahan foam untuk membantu memadamkan api dan usaha melokalisir kembali api. Sementara itu, usaha pengosongan tanki tetap terus dilaksanakan, begitu juga usaha mencegah penyebaran api dengan cara menggunakan tirai air di tangki-tangki lain yang terdekat.
Warga Cilacap, Rizki Febrian Krisnawati menggambarkan situasi kota itu sore ini. "Api terlihat dari jarak 10 kilometer, bahkan lebih. Asap hitam membubung ke udara, langit terlihat merah," kata dia.
Ini bukan kali pertamanya, musibah menimpa Pertamina UP IV Cilacap. "Tahun 1995 lalu, Cilacap seperti lautan api. Waktu itu ada 10 tangki yang meledak akibat sambaran petir."
Angin kencang dan cuaca buruk menyulitkan penanganan kebakaran tangki minyak Pertamina UP IV Cilacap, Jawa Tengah. Api yang membakar tangki berisi high octane mogas component (HOMC) atau bahan pembantu pembuatan bahan bakar minyak (BBM) justru merambat ke kilang di sebelahnya.
"Kondisi angin yang cukup kencang membuat upaya pemadaman agak sulit sehingga tangki yang di sebelahnya T3103 mengalami kebakaran. Ini tidak bisa dihindari," kata Vice President Coorporate Communication Pertamina, M Harun, saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 5 Maret 2011.
Hingga saat ini, tambah dia, pihak Pertamina masih berupaya mengosongkan tangki. Harun berharap, malam nanti cuaca tak seganas siang dan sore ini. "Sehingga bisa efektif memadamkan api."
Saat ini, tambah Harun, pihaknya sedang mengupayakan evakuasi para pekerja dan warga di sekitar kilang minyak. "Bekerja sama dengan Pemda Cilacap. Sekarang kami masih melakukan evaluasi."
Soal pasokan BBM, masyarakat diminta tak panik. Sebab. dua tangki masih beroperasi. "Dua tangki yang masih beroperasi berisi 1,4 juta kiloliter premium dan secara keseluruhan kami punya cadangan 3,2 juta kiloliter. Jadi masih cukup, tidak terganggu, nggak usah khawatir."
Sebelumnya, terjadi ledakan tangki Naptha 31T2 pada pukul 04.30 WIB, Sabtu 2 April 2011. Sebagai gambaran, jarak antar tangki yang terbakar, sekitar 20-30 meter, dipisahkan tanggul.
Pertamina saat ini sedang mengupayakan penambahan foam untuk membantu memadamkan api dan usaha melokalisir kembali api. Sementara itu, usaha pengosongan tanki tetap terus dilaksanakan, begitu juga usaha mencegah penyebaran api dengan cara menggunakan tirai air di tangki-tangki lain yang terdekat.
Warga Cilacap, Rizki Febrian Krisnawati menggambarkan situasi kota itu sore ini. "Api terlihat dari jarak 10 kilometer, bahkan lebih. Asap hitam membubung ke udara, langit terlihat merah," kata dia.
Ini bukan kali pertamanya, musibah menimpa Pertamina UP IV Cilacap. "Tahun 1995 lalu, Cilacap seperti lautan api. Waktu itu ada 10 tangki yang meledak akibat sambaran petir."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar